Destinasi Wisata Situ Bagendit
(photo by : Shifa Siti Badriah)
1.
Profil
Situ Bagendit
Situ Bagendit merupakan danau yang dilingkupi kawasan alami yang
masih dikelilingi pesawahan dan perkampungan penduduk dengan latar panorama
alam pegunungan yang indah. Menurut cerita masyarakat sekitar, Situ Bagendit
berasal dari sebuah legenda yang menceritakan sebuah rombongan Ronggeng Baged
dan Nyi Endit yang tenggelam, kemudian oleh masyarakat sekitar, situ tersebut
dinamakan Situ Bagendit. Beberapa aktivitas wisata yang bisa dilakukan di area Situ Bagendit
ini, ialah berlayar ketengah situ dengan menggunakan rakit bambu dan sepeda
air, memancing ikan dan wahana kereta mini untuk anak anak.
Bagendit sudah mulai beroperasi sejak 1813, bahkan pada tahun
1900an turis asing sudah berkunjung ke bagendit karena mereka terpesona dengan
keindahan Situ Bagendit yang dipotret oleh orang belanda yang berkunjung dan
mengambil foto bagendit sehingga orang orang eropa lainnya tertarik untuk
berkunjung ke bagendit pada saat itu. Situ Bagendit diresmikan oleh Dinas
Pariwisata sekitar tahun 2000, sebelumnya Situ Bagendit dikelola oleh Desa dan
Kecamatan. Sesudah adanya sistem ticketing untuk masuk situ, barulah Situ Bagendit masuk ke Distribusi
APBD.
-
Lokasi :
Kecamatan
Banyuresmi, Kabupaten Garut
-
Koordinat
:
7°9'42"S
107°56'37"E
-
Arah :
13
Km dari pusat Kota Garut dengan jarak tempuh sekitar 30 menit.
-
Fasilitas
:
Fasilitas
umum dalam berkegiatan wisata dapat kita temui di daerah ini seperti
gazebo-gazebo tempat makan dan minum, tempat bermain anak, toilet, mushola dan
tempat parker
-
Jam Buka
:
08.00
pagi
-
Jam Tutup
:
05.00
sore
-
Tiket
Hari Biasa :
Dewasa
Rp. 5000
Anak-anak
Rp. 3000
-
Tiket
Hari Libur :
Dewasa
Rp. 7.500
Anak-anak
Rp. 5000
2.
Proses
Manajemen
Proses
manajemen adalah cara sistematis dalam melakukan sesuatu terutama dalam mengelola
sebuah pekerjaan atau objek. Semua hasil tidak akan diperoleh tanpa melalui
proses.
A.
Perencanaan
(Planning)
Visi :
“Terwujudnya
Garut sebagai Daerah Tujuan Wisata Unggulan di Jawa Barat”
Misi :
a. Meningkatan
Daya Saing Pariwisata.
b. Meningkatkan
Pengembangan Seni dan Budaya Daerah.
B.
Pengorganisasian
(Organizing)
Struktur
organisasi UPTD Situ Bagendit :
1. Kepala
UPTD Situ Bagendit : Endang Heri S,S.IP,M.Si
2. KASUBAG T.U Situ Bagendit
: Dedi Sopandi, S.E
3. Pemungut Retribusi (Ticketing)
:
- Koswara
- Hartini
- Desi
Erdaningsih, S.St
- Yogie
Maulana Sunaryo
4. Operator
: Dian H.
5. Pengamanan/Pemeliharaan
Lingkungan :
- Tato
Taryana
- Dede
A. Malik
- Ade Rohman
- Ade Rohman
- Umar
- Hisyam
Achmad
6. Administrasi
Umum
- Nuraisah,
S.Sej
- Hermawan
7. Pengolah
Data
- Asep
Sonjaya
- Hermansyah
a. Tugas
Kepala UPTD
Kepala UPTD
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 mempunyai tugas pokok memimpin, memnyusun
kebijakan.
b. Tugas
KASUBAG T.U
Menyusun rencana
kegiatan sub bagian tata usaha, melaksanakan penyusunan rencana program /
kegiatan, mengontrol dan merekapitulasi kehadiran pegawai, membuat surat yang
berhubungan dengan kegiatan wisata dan memberikan layanan kepada pihak lainnya
secara transparan dan akurat.
c.
Tugas Pemungut
Retribusi (Ticketing)
Merancang
tiket yang akan digunakan, mencetak tiket, Mendistribusikan tiket, dan menjual
tiket.
d. Tugas
Operator
Memberikan
segala data informasi secara lengkap, mempromosikan destinasi wisata
menggunakan media social, dan maintenance.
e. Tugas
Pengolah Data
Pengumpulan
data kunjungan, manipuasi data, penyimpanan data, dan penyimpanan dokumen.
f. Tugas
Administrasi Umum
Melayani customer, dan orang yang
bertaggung jawab atas kritik atau keluhan customer, dan biasanya memiliki
kualitas komunikasi yang baik.
g. Tugas
Pengamanan dan Pemeliharaan Lingkungan
Mengamankan
dan melakukan pemeliharaan lingkungan di sekitar wisata, seperti petugas
kebersihan , satpam dan lainya.
a. Pengarahan (Actuating)
Dalam proses
implementasi situ bagendit itu sendiri adalah karena pembangunan dari
pemerintah belum ada karena harus melewati berbagai proses terlebih dahulu maka
pemerintah daerah melakukan penyuluhan melalui pelaku usaha yang ada di situ
bagendit agar lingkungan tersebut ditata dengan rapi contohnya pelaku usaha
warung di sekitaran situ agar hendak menjaga kebersihan, pelaku usaha rakitpun
sama. Hal ini dilakukan agar bisa menarik wisatawan, pemerintah daerah juga
membebaskan para pelaku usaha untuk bebas berkreasi dan berinovasi untuk
berdagang tanpa adanya pungutan dari pemerintah. Selain itu, pemerintah juga
meningkatkan kedisiplinan pegawai dengan arahan arahan kepada bawahan, hal ini
dilakukan setiap seminggu sekali.
b.
Pengendalian
(Evaluation)
Pemerintah
daerah Situ Bagendit rutin melakukan pengevaluasian dalam seminggu sekali serta
melakukan penyetoran atau penyerahan data pengunjung dan jumlah tiket yang
terjual hasil dari pengevaluasian yang selanjutnya hasil tersebut akan
diserahkan kepada bendahara untuk Dinas Pendapatan Asli Daerah.Data pengunjung
juga bisa dijadikan sebagai tolak ukur atau indikator pengevaluasian kemajuan
wisata Situ Bagendit, jika data pengunjung naik artinya wisata Situ Bagendit
itu sendiri mengalami kemajuan dalam daya tarik wisatanya, namun apabila data
pengunjung Situ Bagendit menurun artinya daya tarik wisata Situ Bagendit kurang
memuaskan dan kurang menarik wisatawan serta perlu dibenahi kembali. Maka dari
itu data pengunjung sangat penting untuk mengukur serta mengevaluasi naik
turunnya pengunjung Situ Bagendit kedepannya.
Narasumber : Endang Heri, S,S.IP, M.Si
Pewawancara : Diana Aulia, Shifa Siti, dan Shyfa Shara.
Pewawancara : Diana Aulia, Shifa Siti, dan Shyfa Shara.
Penulis : Diana Aulia, Rofa Aliyah, dan Shyfa Shara.
Photo by : Shifa Siti Badriah.
Photo by : Shifa Siti Badriah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar